Program Outbound Team building
training merupakan upaya untuk meningkatkan efektifitas tim kerja yang ditandai
dengan timbulnya sikap saling percaya, mampu menemukan solusi permasalahan yang
dihadapi dan komunikasi yang intensif mengenai peranan di masing-masing individu
anggota tim guna melakukan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan tugas
disertai tantangan, bekerjasama antar anggota untuk membangun sebuah tim kerja yang
solid dalam bentuk permainan eksperimental yang dilakukan didalam ruangan (
indoor ) maupun luar ruangan ( outdoor ).
Team building training program dan
Team work merupakan salah satu dari banyak program pelatihan sumberdaya manusia
yang difasilitasi oleh EO Outbound Lembang Bandung – Jawa Barat - Indonesia.
Kegiatannya diselengarakan di area
cikole lembang bandung, ciater subang, ciwidey, pangalengan dan area lainnya di
Jawa Barat maupun luar daerah lainnya.
Dengan system pendekatan
Experiential Learning, Team building training program dan Team work memungkinkan terjadinya pembelajaran secara menyeluruh
dengan menggunakan pengalaman sebagai proses pendidikan ( pelatihan dan
pengembangan sumberdaya manusia ). Dan hal lainnya seperti Character Building
Program, Leadership, dan kegiatan-kegiatan berbasis edukasi, dll. .
Pengertian Kerjasama tim ( team work
)
Hubungan pengertian team building
dan teamwork
Team building dan team work,
merupakan dua istilah yang berbeda tetapi merupakan satu proses yang saling
berkesinambungan. Ada sebagian orang mengatakan bahwa team building dan
teamwork adalah dua istilah yang berbeda dan terpisah, dimana antara satu sama
lain tidak ada hubungan sebab akibat. Namun, ada juga beberapa pemikiran lain
menyebutkan bahwa team building dan teamwork ini adalah sama, hanya berbeda
pada istilahnya saja.
Sebuah tim bisa di istilahkan
seperangkat struktur hubungan interpersonal untuk mencapai tujuan tertentu,
Johnson and Johnson’s (2000). Sebuah tim sebagai suatu kelompok orang yang
bekerja bersama-sama, dimana kesuksesan dari setiap individu sangat bergantung
pada kesuksesan dari keseluruhan kelompok, Henderson (2002). Sedangkan menurut
Jhonsosn (2000) teamwork merupakan sebuah jalan yang sangat penting untuk
menaikkan efektifitas dalam suatu organisasi.
Pengertian team work
Team work adalah suatu kumpulan
di dalam keterampilan yang dibutuhkan untuk dikembangkan selama dalam latihan
(Levi, 2001). Pendapat lain tentang pengertian team work juga dikemukakan oleh
Johlke (2002) yang menyatakan bahwa team work adalah perbuatan dua orang atau
lebih yang bekerja sama ke arah tujuan-tujuan yang sifatnya umum, saling berbagi
waktu, bakat, dan pengetahuan dan menggunakan metode yang cocok untuk semua
anggota tim.
Team work adalah kemampuan dalam
sebuah individu untuk melakukan kerjasama tim dengan baik dalam mencapai maksud
dan tujuan tim serta para anggotanya mampu berpartisipasi maksimal di dalam tim
dan memperoleh kepuasan di dalam tim tersebut, dengan ciri memiliki tujuan,
memahami peran dan tugas masing-masing, saling percaya dan mendukung serta
bertanggung jawab dalam menjalankan tugas-tugas untuk mencapai tujuan bersama.
Dejanaz (2006), sebuah tim sebagai suatu kelompok orang giat yang bekerja keras
untuk meraih sasaran umum, dimana bekerjasama antar tim dengan baik dan
menikmatinya, dan menghasilkan hasil berkualitas tinggi, Fancies and Young
(2003).
Team work merupakan kumpulan
kumpulan orang yang mampu bekerjasama dengan baik dalam sebuah tim, setiap
orang ( individu ) memiliki derajat yang sama dan penting dalam organisasi.
Setiap orang berhubungan dengan orang lain melalui seorang leader atau pemimpin
yang ditetapkan (Hughes, 1988).
Aspek dinamika kerjasama tim
Satu aspek dinamika tim merupakan
suatu peran dan cara dari para anggotanya berinteraksi dalam melaksanakan suatu
tugas. Anggota tim berperan dalam memberikan informasi, mencari informasi,
memprakarsai, menetapkan standar atau aturan, menjelaskan, merangkum, dan menguji
kesepakatan. Kegiatan ini biasanya dilakukan melalui suatu pertemuan, rapat dan
diskusi. Melalui rapat sampai pertemuan para anggota berbagi informasi,
memperoleh informasi, menghasikan gagasan baru, menganalisis dan memecahkan suatu
masalah, mencapai kesimpulan, menjelaskan masalah atau tujuan serta menghimpun
dukungan (Spiegel,1994).
Team work dan team building serta penerapannya
Oleh karena itu, kerjasama tim ( team
work ) sangat diperlukan. Team work tidak akan tercapai bila kita sebagi para
anggota tim, tidak mampu dan mau berkemampuan untuk bekerja sama. Untuk itulah,
kemampuan sederhana untuk bekerja sama seperti :
- menghargai
orang lain,
- memperluas
wawasan pengetahuan,
- mengungkapkan
ide, pendapat dan tanggapan, serta
- bernegosiasi,
menjadi sangat-sangat penting.
Team Building pada dasarnya
adalah membangun sebuah tim atau kelompok dari nol. Tim tersebut dibentuk dari
kumpulan beberapa orang yang sebelumnya belum pernah berkumpul membentuk tim satu
sama lain. Sehingga, dalam membangun tim ( Team Building ) perlu proses yang
tidak mudah. Sedangkan Team work merupakan suatu kerja tim yang terbentuk di
dalam sebuah tim yang terbangun.
Team work itu ada setelah sebuah
tim terbangun ( Team Building ). Di dalam sebuah Team Building dan Team work
dibutuhkan komitmen oleh setiap individu didalamnya dan dibutuhkan kerjasama
serta sikap peduli, saling tolong menolong demi terbentuknya sebuah tim dan
team work yang baik dan solid.
Pada hakekatnya, Team Building
dan Team work merupakan dua komponen yang berbeda namun saling terhubung dan
bersinergi, karena team work terbentuk setelah adanya Team Building. Sebab
tidak mungkin terbangun Team work tanpa adanya tim. (sumber .Anna Febrianty
Setianingtyas dan Marcham Darokah 2013)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kemampuan Team work
Menurut Hackman (2000),
mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi team work yaitu :
- Tujuan
dan arah yang jelas : Tim butuh tujuan untuk memusatkan tujuan mereka dan
mengevaluasi kinerja mereka.
-
Pemimpin
yang baik : Pemimpin dibutuhkan untuk mengatur hubugan internal dan eksternal
dari anggota tim dan untuk menghadapkan tim ke tujuan bersama.
- Tugas
yang sesuai : Tugas harus sesuai dan kompleks sehingga anggota tim memerlukan
usaha untuk mencapai target yang telah ditentukan tim.
- Lingkungan
yang saling mendukung : Lingkungan di dalam tim harus saling mendukung, dan
anggota harus cukup kuat dan berwibawa untuk mengizinkan anggota tim untuk
membuat dan melaksanakan keputusan bersama.
- Bertanggung
jawab : Setiap tim harus mampu menghadapi tantangan yang diberikan tim,
sehingga menjadikan semangat, kebanggaan bagi anggota tim dalam menyelesaikan
tugasnya.
- Mampu
berkomunikasi dengan baik : Setiap anggota tim harus mampu bekerjasama dengan
anggota lainnya, sehingga tidak terjadi munculnya miss komunikasi dengan
anggota tim yang lainnya.
- Hubungan
interpersonal : Para anggota tim perlu untuk berhubungan baik dengan satu
dengan yang lainnya, komunikasi dan memecahkan konflik. Mereka harus saling
mendukung, menunjukkan perhatian sehingga merasa menjadi satu keluarga..
Menurut Dejanaz (2006) Faktor-faktor
yang mempengaruhi keefektifan sebuah tim atau kelompok kerja merupakan :
- Tujuan
yang jelas : Kurang jelasnya Tujuan dari suatu kumpulan kerja biasanya menjadi
penyebab utama kegagalan kelompok. Saat Tujuan kelompok dikatakan dengan jelas
pada masing-masing anggota, maka ada semangat untuk bergerak maju dan keinginan
untuk bertahan di waktu sulit, serta bagaimana menanggulangi halangan-halangan.
- Struktur
tim atau kelompok kerja yang saling mendukung : Untuk menjangkau suatu struktur
yang saling mendukung, orang yang bertanggung jawab dalam menyusun tim/kelompok
mesti membubuhkan perhatian kepada faedah kelompok, peran anggota tim, tanggung
jawab dan tingkat keterampilan anggota, stabilitas dan besar kecilnya suatu
kumpulan serta peran kepemimpinan dalam tim/kelompok.
- Dukungan
yang kuat : Salah satu urusan yang dapat mengakibatkan kegagalan ialah
kurangnya dukungan secara organisasi terhadap anggota. Dukungan dalam format
pelatihan, pemantauan kerja dan diskusi secara rutin ialah bentuk dukungan yang
dibutuhkan dalam kondisi kerja kelompok. Dukungan laksana ini memastikan bahwa
masing-masing anggota bisa dengan bebas mengeksplorasi kemampuannya dalam
memajukan kumpulan secara terkoordinasi, tanpa mengakibatkan hambatan-hambatan
yang terlampau berarti.
- Hubungan
internal yang positif : Banyak kendala serta kelemahan anggota dalam tim yang
dapat mengakibatkan ketegangan dalam hubungan dan hadir ke permukaan sebagai
perilaku yang buruk, kekurangpercayaan dan perebutan kekuasaan. maka hubungan
internal yang positif sangat mempengaruhi kefektifan suatu tim.
Aspek-aspek kerjasama tim
Karakteristik team work
Hitt (2002) mengutarakan
karakteristik team work adalah sebagai berikut:
- Persetujuan
umum dalam harapan tinggi untuk tim.
- Suatu
komitmen untuk tujuan umum.
- Tanggung
jawab diasumsikan untuk kerja yang harus dilakukan.
- Jujur
dan komunikasi terbuka.
- Akses
untuk informasi.
- Iklim
kepercayaan.
- Perasaan
umum bahwa seseorang dapat mempengaruhi apa yang terjadi.
- Dukungan
untuk keputusan yang telah dibuat.
- Suatu
pendekatan yang sama-sama untung untuk pengendalian konflik.
- Suatu
fokus pada proses seperti hasil.
Huszczo (1999), seperti Hitt
sebelumnya, memberikan daftar karakteristik yang lebih luas dan memiliki
penjelasan yang lebih kritis yang dapat membentuk dasar dari penilaian tim yang
sistematis, yaitu :
- Tujuan
: Arah harus jelas dan berhubungan dengan organisasi paling luas. Hal ini juga
harus menjadi komitmen dari para anggota.
- Bakat
: Tim harus memiliki bakat dan keterampilan yang melengkapi untuk tugas. Hal
ini harus menjadi dorongan anggota untuk perkembangan selanjutnya.
- Tugas
: Para anggota harus mengerti tugas mereka dalam keikutsertaan untuk kesuksesan
tim. Mereka harus memiliki komitmen terhadap tugas-tugas tersebut dan kejelasan
tentang kontribusi individu.
- Pelaksanaan
: Menjalankan pelaksanaan yang efektif dan berguna harus ada di dalam tim.
Pertemuan dan perencanaan harus efektif, dan para anggota harus mengetahui
bagaimana membuat keputusan, mengatasi masalah, dan membagi serta menerima
informasi sebagai sebuah tim.
- Hubungan
Interpersonal : Para anggota tim perlu untuk berhubungan baik satu dengan yang
lainnya, komunikasi dan memecahkan konflik. Mereka harus saling mendukung satu
sama lain. Mereka harus menunjukkan perhatian sehingga level keterampilan
semakin tinggi.
- Penguatan
: Sistem penguatan yang efektif dibutuhkan untuk peningkatan teamwork. Pada
level personal, apresiasi harus tegas, dan ini sangat penting untuk pembentukan
perilaku tim. Organisasi juga bertanggungjawab untuk penguatan ini.
- Hubungan
external : Pembentukan hubungan external dengan lingkungan external harus ada,
dan ini harus juga harus menjadi hubungan yang sehat dengan unit lain dalam
organisasi itu sendiri. Tim juga perlu untuk meninjau lingkungan tersebut untuk
mengenali yang menyangkut ancaman dan kesempatan.
Henderseon Molloy (2001)
mengidentifikasi 3 karakteristik, dalam kasus ini disebut ‘tema’, terdapat
dalam tipe bekerjanya tim sukses :
- Anggota–anggota
tim memiliki misi yang tinggi terhadap dirinya-harapan dan prestasi,
- Mereka
tahu apa yang mereka butuhkan untuk sukses,
- Penghargaan
dibagikan dan anggota merasakan mereka menyokong untuk kesuksesan tim.
Terkait 3 tema di atas
ditambahkan kepercayaan, komunikasi, pembuatan keputusan kelompok, dan
pembersihan prosedur (faktor telah jelas dalam beberapa daftar di atas). Hal
ini diklaim bahwa tema tersebut didasarkan pada temuan penelitian, tapi kita
telah diisyaratkan pada masalah metodologis yang dihubungkan dengan penelitian
ke dalam tim dan perkembangan mereka, oleh karena itu,
karakteristik-karakteristik tersebut seperti ini didasarkan lebih pada
pemahaman individu dari kesuksesan tim dan akal sehat yang baik daripada
pemeriksaan kaku. Kinerja tim tentu saja harus merencanakan suatu rencana. Ends
dan Page (1977) menyokong, 5 aspek utama yang harus secara positif direncanakan
:
- Penetapan
tujuan kinerja tim.
- Merencanakan
kerja.
- Negosiasi
peraturan-peraturan.
- Penetapan
kriteria kinerja, dan
- Merencanakan
umpan balik kinerja
Kebutuhan teamwork
Muhammad (2005), mendaftarkan
lima aspek sebagai kebutuhan untuk perkembangan menjadi sukses dari tim :
- Tujuan
dan arah yang jelas : Tim butuh tujuan untuk memusatkan tujuan mereka dan
mengevaluasi kinerja mereka.
- Pimpinan
yang baik : Pemimpin dibutuhkan untuk mengatur hubungan internal dan eksternal
dari tim dan untuk menghadapkan tim ke tujuan mereka.
- Tugas
yang sesuai dengan teamwork : Tugas harus kompleks, penting, dan menantang sehingga
anggota tim memerlukan usaha dan tidak sanggup bekerja individu.
- Catatan
kebutuhan untuk melakukan pekerjaan : Sumber penghasilan bahwa tim butuh
memasukkan kedua sumber alat dan pelatihan dan sumber penghasilan personil.
- Lingkungan
organisasi yang mendukung
Aspek untuk meningkatkan
kemampuan kerjasama tim
Dejanaz (2006) mengemukakan
beberapa aspek untuk meningkatkan kemampuan team work yaitu :
- Memiliki
tujuan yang jelas
- Memahami
tugas dan peran di dalam tim
- Saling
percaya dan mendukung
- Mampu
berpartisipasi di dalam tim
- Bertanggungjawab
terhadap tim
Mulyana (2000) memperhatikan
produk baru kinerja tim, diidentifikasi sejumlah faktor mengemudi dimana dapat
dihubungkan dengan kinerja efektif, digambarkan dalam terminologi umum sebagai
produk sukses baru. Ini adalah sasaran bersih, rangsangan kerja, potensi
pertumbuhan profesional, arah dan kepemimpinan, kepercayaan timbal balik dan
hubungan interpersonal yang baik, rencana sesuai, komunikasi yang baik di dalam
dan di luar tim, stabilitas dan keamanan organisasi, sumber daya cukup, dan
keterlibatan manajemen.
Dyer (2001) mengungkapkan aspek-aspek
kemampuan team work yaitu :
- Anggota
tim memiliki tujuan dan nilai
- Anggota
memahami peran dan tugas di dalam tim
- Adanya
saling kepercayaan dan dukungan antar anggota tim
- Saling
komunikasi
- Saling
partisipasi di dalam tim
- Pemimpin
yang mendukung tim
- Konstruktif
penanganan perbedaan
- Struktur
yang konsisten dengan tujuan, tugas dan orang-orang
Aktivitas program pelatihan Team
Building dan team work
Program pelatihan team building
maupun team work dengan pendekatan experiential learning sebagian besarnya
dilakukan di alam terbuka dan berbasis petualangan dialam bebas, hal ini karena
alam merupakan materi dan media pembelajaran yang baik untuk membangun
kepercayaan diri, kerja tim, komunikasi efektip, kepemimpinan, rasa tanggung
jawab, penyelesaian masalah ( problem solving ), dll.
EO Outbound Lembang Bandung